Secangkir double-shot espresso
panas menikam lidah, menjerat kerah
Namun masih tak sanggup membunuh
resah
Dirimu adalah candu
Membuatku berjibaku dengan kuatnya
rindu
Dirimu adalah timah panas
Membuat hati jadi beringas
Dirimu adalah piala
Yang membuatku berusaha hingga
menggila
Dirimu adalah harapan
Yang kuusahakan untuk masa depan
Dirimu bagai bendera berkibar
Yang membuat jantungku berdebar
Sisi kiri tubuhku mati saat kau
pergi
Sisi dimana jantungku berdiri
Saat pertama mengenalmu, aku tak
membayangkan akan jatuh sedalam ini
Setiap malam adalah malam yg
panjang
Rasa kantuk belum cukup kuat tuk
melawan dirimu dalam sayup bayang
Saat kau nyatakan sanggup
Maka kuputuskan bersamamu
menghabiskan hidup
-Mot Mot-
Jakarta, 9 Desember 2016
No comments:
Post a Comment
Fill free to write down your mind